05.02 | Posted in
Dicurigai Anggota Sindikat
Pengemis Diamankan Satpol PP

KITA-BATAM
Menjelang Lebaran pengemis dari berbagai wilayah masuk ke Batam. Mereka bekerja seperti sebuah sindikat. Wilayah operasinya menyebar dan berpindah-pindah. Nagoya, Jodoh dan Batam Centre diduga menjadi basis penyebaran pengemis terorganisir itu. Situasi seperti itu mengundang perhatian Pemerintah Kota setempat.
Kepala Satpol PP Kota Batam, Zulhelmi mengatakan Pemkot Ba­tam saat ini sedang berkonsentrasi mengatasi gelandangan dan pe­ngemis. Untuk meringan­kan beban Satpol PP, Zulhelmi mengaku sudah meminta petugas Dinas Kependudukan yang berada di pelabuhan untuk mengawasi dan mengidentifikasi serta mengantifikasi masuknya sindikat pengemis ke Batam.
Saat melakukan razia, Satpol PP berhasil menangkap Uspardi yang diduga sebagai anggota sindikat pengemis. Dugaan itu diperkuat adanya pesan singkat atau SMS dari sebuah no­mor ponsel yang diduga anggota sindikat pengemis dengan kalimat “Kamu nggak usah datang dulu, ada razia. Ka­mu istirahat saja di Kantor Satpol PP.
Penangkapan Uspardi berlangsung cukup dramatis. Tiga petugas Satpol berpakaian preman dan menyusuri Nagoya, kawasan yang dipetakan sebagai wilayah operasi para gelandangan dan pengemis. Urspandi yang memakai tongkat penyangga kaki, ketika didekati petugas, kabur menuju Mall dan bersembunyi di sebuah kafe dengan berpura-pura sebagai pembeli.
Menurut Komandan Kompi Satpol PP Batam, Radoni, anggota Satpol PP yang sudah hafal ciri-ciri Uspardi, tidak kesulitan dalam melakukan penangkapan. Peralatan yang diamankan oleh Satpol PP sebuah ember kecil yang digunakan menampung duit hasil mengemis, dan sebuah tas dengan segepok uang pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp 20 ribu, Rp10 ribu dan Rp1.000. Totalnya Rp 8.345.000. Selain rupiah, ada juga 13 lembar mata uang Singapura senilai 58 dolar, 14 ringgit Malaysia, 1 dolar Brunai Darusallam serta Ponsel Nokia 7210 Supernova. ”Melihat isi tasnya, kemungkinan dia termasuk sindikat pengemis yang beroperasi di Batam. Makanya dia langsung kami angkut ke mobil patroli,” kata Randoni.
Lelaki berambut lurus itu lantas digelandang ke mobil patroli bersama tiga pengemis lain yang ditangkap sebelumnya. Di Kantor Satpol PP Kota Batam, Batam Center, Uspardi yang mengenakan jangan tangan Mirage, menyimpan ponsel Nokia 7210 Supernova seharga Rp1,7 juta dan ikat pinggang kulit Oakley itu betul-betul menjadi perhatian. Dalam operasinya, Uspardi megaku satu hari mendapat Rp 50-70 ribu yang kemudian ia simpan di Bank Mandiri.
Ketika ditanya soal uang jutaan dalam tasnya, Uspardi mengaku dia baru menarik semua simpanannya di bank. Duit tersebut rencananya mau dia pakai untuk ongkos balik kampung di Sumatera Barat. Resi penarikan dari ATM tidak dipegang karena ditinggal di rumah.
Setelah beberapa jam di Markas Satpol PP, tiba-tiba datang dua orang yang mengaku sebagai keluarga Uspardi. Lelaki itu bilang, duit dalam tas Uspardi merupakan hasil mengemis. “Saya kaget juga jumlahnya sebanyak itu,” kata Amri, lelaki yang mengaku abang Uspardi.
Melihat bukti yang ada, mantan Camat Sekupang ini mengaku tak yakin jika Uspardi kerja sendirian. “Sejauh ini kami yakin dia pengemis terorganisir. Belum tentu yang menjenguknya kemarin itu pihak keluarganya. Kami malah curiga kalau dia komplotannya,” ungkap Zulhelmi. (Red/Net)
Category:
��

Comments

0 responses to " "